pantaskah aku ini jadi penghuni surga
sedangkan ku banyak dosa
salam ya salam, -ssalammualaik-m
wahai kaw-nku perkenankan ku ceritakan resah gelisah ku
tentang betapa dekatnya jarak hidup dan mati di dunia ini
tentang kematian yang setiap saat bisa saja mendatangiku tanpa permisi
astaghfirullah, begitu banyak waktu yang kulewati dengan sia-sisa
hingga tak ada sedikit pun ruang di hati
kecuali hanya terisi dengan dosa
dosa kecil dosa besar semua bertumpuk seperti sampah
yang bisa menguburku dalam liang lahat
hingga membusuk melebihi sampah
repeat – [2x]
hingga suatu ketika ku jatuh sakit, udara dingin terasa menggigit
dan ku merasa inilah akhir perjalanan hidupku
yang begitu singkat dan hanya terisi dosa
takut mati, takut mati, aku amat sangat takut mati
ku merasa neraka makin dekat dengan jiwaku
yang tak bisa melakukan apa-apa lagi
alhamdulillah, segala puji bagimu ya allah
yang masih memberi hambamu waktu tuk kembali padamu
sungguh aku ingin melunasi semua dosa-dosaku
yang tak bisa kuhitung satu demi satu
walau aku tahu takkan cukup waktu
menghitung dosa-dosa yang melebihi jutaan bintang
repeat –
ra magrib, ra isya’, ra subuh, ra dhuhur, ra ashar, ra poso, ra zakat, ra ngaji
sregep sing ngapusi, mendem … bengi
bojo gonta-ganti nganti bingung sing ngopeni
kelingan neng omah yen duit
terus njaluk wong tuwo alesan neko-neko nganti ngapusi
sarunge mambu nganti koyo kloso,
dik-mbah setaun pisan wae yen arep bagda
dasarane bocahe mbeleng, wayahe sholat malah pasang nomer
senin kemis poso susu, sasi poso malah dolanan susi
susa susu susa susi, susa susu susa susi
saiki susah, sesuk susah, susi marake susah